Pilih-pilih Keju untuk MPASI

Siapa yang nggak doyan keju? Ada lho, salah satunya adik perempuan saya 😀 Kalau saya sih doyan-doyan aja. Terkait hubungannya dengan MPASI, informasi dari beberapa grup/ forum ibu-ibu yang membahas mengenai MPASI, keju sudah bisa diberikan pada bayi berusia 8 bulan ke atas. Nah, di pasaran banyak banget merk dan jenis keju. Dari yang buatan lokal sampai impor. Dari jenis ricotta, cheddar, edam, permesan, mozzarella, dll. Sebagian besar keju yang beredar di pasaran rata-rata mengandung garam. Walaupun ada beberapa merk keju (biasanya impor) yang nggak mengandung garam sama sekali, tapi hanya bisa ditemukan di supermarket tertentu dan biasanya harganya mahal. Selain mahal, beberapa merk keju impor yang saya lihat di supermarket belum mencantumkan logo halal di kemasannya. Kenapa sih penting banget milih keju yang halal? Salah satu tahapan dalam pembuatan keju adalah proses penggumpalan atau koagulasi. Proses penggumpalan ini memerlukan bantuan enzim yang berasal dari lambung hewan menyusui yang disebut rennet. Biasanya rennet didapat dari sapi. Tapi saat ini rennet bisa didapat dari kambing, domba bahkan babi. Makanya penting banget milih keju yang status halalnya sudah jelas.


Saya berusaha membiasakan diri untuk membaca komposisi/ bahan baku dari makanan olahan pabrikan sebelum membelinya, selain tentu saja mengecek logo halal dan tanggal kadaluarsa. Apalagi untuk diberikan ke Ziva. Kalau untuk konsumsi saya dan suami kadang baca komposisinya sambil lewat doang 😀

Saat pertama kali membeli keju untuk campuran MPASI Ziva, saya lamaaaa banget berdiri di dekat rak pendingin tempat berbagai keju dipajang di sebuah supermarket dekat rumah. Bolak-balik megang, baca komposisi, ngambil merk lain terus dibanding-bandingin. Sampai akhirnya memutuskan mengambil satu merk keju untuk kemudian dibawa ke kasir 😀

Membaca komposisi pada kemasan makanan/ minuman itu menurut saya penting. Apalagi biasanya dalam pembuatan produk olahan pabrik banyak ditambahkan bahan tambahan pangan (BTP). Bahan tambahan pangan (BTP) adalah bahan yang ditambahkan dan dicampurkan pada saat pengolahan makanan/ minuman untuk meningkatkan kualitas dari suatu makanan/ minuman. Saya pernah baca di sini, penulisnya membahas mengenai susu UHT merk terkenal. Ternyata susu UHT tersebut yang dulu komposisinya hanya menggunakan susu segar, sudah berubah dengan adanya tambahan garam, susu skim bubuk dan penstabil nabati.

Menurut peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 722/Menkes/IX/88 tentang Bahan Tambahan Pangan, ada sebelas yaitu antioksidan, antikempal, pengatur keasaman, pemanis buatan, pemutih dan pematang tepung, 3P (pengemulsi, pemantap, pengental), pengawet, pengeras, pewarna, penyedap rasa dan aroma serta sekuestran.

Review ini hanya sebatas empat merk keju saja yang saya temui di supermarket dekat rumah. Oiya, review ini nggak bermaksud untuk menjatuhkan atau menjelekkan produk-produk keju yang ada di pasaran lho ya.

1. Prochiz Cheddar

ProchizMerupakan jenis keju cheddar, buatan lokal PT. Mulia Boga Raya. Sudah ada sertifikat halal dari LPPOM MUI (ada logo halal di kemasan). Bahan baku yang digunakan keju cheddar, air, minyak nabati, pati termodifikasi, protein susu, pengemulsi (dinatrium fosfat, natrium polifosfat), garam, pengatur keasaman (trinatrium sitrat, asam laktat), susu bubuk tanpa lemak, pengawet (kalium sorbat, nisin) dan pewarna Anato CI 75120. Dari bahan baku tersebut yang termasuk kategori BTP adalah pengemulsi (emulsifier), pengatur keasaman, garam, pengawet dan pewarna.

2. Kraft Cheddar

KraftMerupakan jenis keju cheddar. Buatan lokal PT. Kraft Ultrajaya Indonesia. Sudah ada sertifikat halal dari LPPOM MUI (ada logo halal di kemasan). Bahan baku yang digunakan keju cheddar, air, padatan kasein susu (85), minyak nabati (mengandung antioksidan BHA), pengemulsi (garam fosfat), pati jagung, garam, pengatur keasaman (asam laktat), pengawet (kalium sorbat, nisin), pewarna alami (Anato CI 75120), vitamin D (mengandung antioksidan tokoferol). Dari bahan baku tersebut yang termasuk kategori BTP adalah pengemulsi (emulsifier), pengatur keasaman, garam, pengawet, antioksidan dan pewarna.

3. Diamond Cheddar

DiamondMerupakan jenis keju cheddar. Buatan lokal PT. Sukanda Djaya. Komposisi keju cheddar, air, garam, pengemulsi (natrium sitrat, dinatrium fosfat, mononatrium fosfat) dan pengawet (kalium sorbat). Sudah ada sertifikat halal dari LPPOM MUI (ada logo halal di kemasan). Dari bahan baku tersebut yang termasuk kategori BTP adalah pengemulsi (emulsifier), pengawet dan garam.

4. Cheesy

CheesyMerupakan jenis keju cheddar. Buatan lokal PT. Sukanda Djaya. Komposisi keju, pengemulsi (nggak disebut pake pengemulsi apa), garam, pengawet (kalium sorbat, nisin), pewarna makanan (Anato CI no. 75210), dan air. Sudah ada sertifikat halal dari LPPOM MUI (ada logo halal di kemasan). Dari bahan baku tersebut yang termasuk kategori BTP adalah pengemulsi (emulsifier), pengawet, pewarna dan garam.

Pengemulsi (emulsifier) adalah BTP untuk membantu terbentuknya campuran yang homogen dari dua atau lebih fase yang nggak tercampur seperti minyak dan air. Ada dua jenis emulsifier yaitu emulsifier alami dan emulsifier buatan. Contoh emulsifier alami antara lain telur, gelatin, kedelai dan tepung kanji. Pengemulsi buatan yang digunakan pada Prochiz adalah dinatrium fosfat dan natrium polifosfat. Kraft menggunakan garam fosfat (nggak menyebutkan dengan spesifik jenis garam fosfatnya). Diamond menggunakan natrium sitrat, dinatrium fosfat dan mononatrium fosfat. Menurut peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 722/Menkes/IX/88 tentang Bahan Tambahan Pangan, batas maksimum penggunaan bahan pengemulsi tersebut pada keju adalah 9 gram/ kg.

Pengatur keasaman (asidulan) adalah BTP yang dapat mengasamkan, menetralkan dan mempertahankan derajat keasaman makanan. Dari 4 merk yang saya sebutkan di atas ada dua merk yaitu Prochiz dan Kraft yang menggunakan bahan pengatur keasaman. Bahan pengatur keasaman yang digunakan pada keju Prochiz Cheddar adalah trinatrium sitrat, asam laktat, sedangkan pada Kraft hanya menggunakan asam laktat. Batas maksimum penggunaan asam laktat pada keju adalah 40 gram/ kg. Pada peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 722/Menkes/IX/88 tentang Bahan Tambahan Pangan saya nggak menemukan batas penggunaan trinatrium sitrat. Tapi kalau mengacu pada batas penggunaan natrium sitrat adalah secukupnya hingga pH (derajat keasaman) antara 2,8 dan 3,5. Dua merk lainnya yaitu Diamond dan Chessy tidak menyebutkan penggunaan bahan pengatur keasaman. Tapi Diamond menyebutkan penggunaan natrium sitrat sebagai pengemulsi. Di bagian bawah tulisan saya akan menjelaskan mengenai fungsi natrium sitrat yang bukan hanya sebagai pengatur keasaman.

Pengawet adalah BTP yang berfungsi mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman atau peruraian lain terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme. Empat merk keju yang saya sebutkan di atas semua menggunakan bahan pengawet. Tiga merk (Prochiz, Kraft dan Chessy) menggunakan kalium sorbat dan nisin. Satu merk (Diamond) hanya menggunakan bahan pengawet kalium sorbat. Batas maksimum penggunaan kalium sorbat pada keju adalah 1 gram/ kg dan nisin adalah 12,5 mg/ kg.

Pewarna adalah bahan tambahan makanan yang dapat memperbaiki atau memberi warna pada makanan. Ada dua jenis bahan pewarna yaitu pewarna alami dan buatan. Pewarna yang digunakan pada tiga merk keju di atas (Prochiz, Kraft dan Chessy) adalah jenis Anato CI 75120. Pewarna ini termasuk golongan pewarna alami yang mengandung biksin. Biksin diperoleh dari biji pohon Bixa orellana. Biksin memberikan warna kuning pada keju. Sedangkan merk Diamond nggak pake bahan pewarna.

Bahan tambahan pangan jenis natrium sitrat, mempunya tiga turunan golongan yaitu mononatrium sitrat, dinatrium sitrat dan trinatrium sitrat. Fungsi natrium sitrat bisa digunakan sebagai pengatur keasaman dan pengemulsi. Dalam bentuk mononatrium fosfat, berfungsi sebagai sekuestran (bahan tambahan makanan yang dapat mengikat ion logam yang ada pada makanan) dan anti-koagulan pada darah. Dalam bentuk dinatrium sitrat, berfungsi sebagai antioksidan, pengatur keasaman dan sekuestran. Dalam bentuk trinatrium sitrat berfungsi sebagai pengawet, penguat rasa dan pengatur keasaman.

Jaman sekarang memang sudah susah ya menghindar dari makanan/ minuman olahan pabrikan yang mengandung bahan tambahan pangan termasuk produk-produk untuk bayi. Lha biskuit bayi merk-merk terkenal aja pada pake pengembang natrium bikarbonat dan gula 😀

Selamat pilih-pilih keju 😀

Salam,

signature citandy

Pilih-pilih Keju untuk MPASI

2 thoughts on “Pilih-pilih Keju untuk MPASI

  1. Blm pernah nyobain yg Diamond ato Cheesy sih, tp Dria gw kasih Prochiz.. Prochiz rasa asinnya pas di gw, klo Kraft mnrt gw keasinan.. *lah, ini keju buat anak apa emaknya? 😛

Leave a Reply

Scroll to top
%d bloggers like this: