Siklus menstruasi tidak normal setelah persalinan? Tenang, jangan galau nanti jadi stress bikin ASI seret kan bahaya.
Sekitar empat bulan yang lalu saya melahirkan anak ketiga melalui persalinan operasi caesar di sebuah rumah sakit swasta di Cikarang. Seharusnya jadwal operasi caesarnya menunggu usia kandungan saya cukup bulan di sekitar awal November 2020, namun tekanan darah saya saat itu termasuk tinggi. Dokter kandungan khawatir dengan kondisi tersebut melihat riwayat kehamilan saya sebelumnya saat mengandung anak kedua yang berakhir dengan kematian bayi di dalam kandungan (IUFD). Akhirnya kehamilan ketiga saya harus diterminasi di usia kandungan 36 minggu. Anak ketiga yang berjenis kelamin perempuan lahir dengan berat hanya 2,3 kg dan panjang 45 cm kami beri nama Ziyana Malika. Ziya sempat masuk ruang perina selama 3 hari karena bilirubinnya tinggi. Saat itu ASI saya belum lancar, sehingga selama di ruang perina, Ziya mengkonsumsi susu formula khusus bayi prematur diseling dengan ASI perah yang saya kirim ke rumah sakit. Setelah kembali ke rumah, Ziya sudah bisa sepenuhnya minum ASI sampai sekarang.
Serupa dengan pengalaman sebelumnya, mungkin karena faktor persalinan caesar, masa nifas saya tidak lama dan darah nifas yang keluar tidak terlalu banyak. Empat bulan berlalu sejak berhenti nifas, saya tak kunjung dapat menstruasi. Bikin galau ya ibu-ibu. Mana belum pasang alat kontrasepsi pula. Supaya tidak galau berkepanjangan karena siklus menstruasi yang tidak normal setelah persalinan ini, saya pun berkonsultasi dengan dokter kandungan melalui aplikasi Halodoc di telepon genggam saya. Saya berkonsultasi dengan Dokter Maya. Dokter Maya saat ini praktek di sebuah rumah sakit di Manado. Kami berkomunikasi dengan sistem chat. Menurut Dokter Maya ada beberapa hal yang menyebabkan siklus menstruasi tidak normal setelah persalinan, antara lain:
- Ibu masih menyusui bayinya secara eksklusif
Saat ini saya masih menyusui Ziya baik secara langsung (direct breastfeeding) maupun menggunakan media dot karena saya bekerja di ranah publik. Jadi di kantor saya melakukan pumping 2 sampai 3 kali untuk mendapatkan ASI perah. Selain berkonsultasi dengan dokter, saya juga bertanya ke beberapa teman sesama ibu menyusui terkait pengalaman siklus menstruasi yang tidak normal setelah persalinan. Jawabannya ternyata bervariasi, ada yang serupa dengan saya, anak sudah usia 4 bulan, tapi belum dapat menstruasi. Bahkan ada yang selama 12 bulan tidak dapat menstruasi. Jadi jangan khawatir ya ibu-ibu, jika kita belum mendapat mens selama masa menyusui itu masih dalam tahap wajar. Berapa lamanya tidak dapat mens, menurut Dokter Maya tergantung respon tubuh masing-masing orang. Ada yang 6 bulan, ada yang selesai menyusui 2 tahun baru dapat mens. Tapi jika setelah 6 bulan masih belum dapat mens, tetap ada potensi kehamilan.
- Pemakaian alat kontrasepsi hormonal pada ibu
Pengalaman dulu saat menggunakan KB suntik 3 bulanan setelah melahirkan anak pertama, saya tidak dapat menstruasi selama 2 tahun. Nah yang sekarang setelah melahirkan anak ketiga, saya belum pasang alat kontrasepsi apapun, sehingga ketika siklus menstruasi tidak normal setelah persalinan saya pun sempat galau khawatir hamil lagi. Usia saya yang hampir 40 tahun, sudah termasuk usia rawan jika hamil lagi, apalagi dengan riwayat sudah 3 kali persalinan caesar. Supaya tidak galau saya pun melakukan tes kehamilan menggunakan test pack dan hasilnya negatif. Jadi ketika menggunakan alat kontrasepsi yang hormonal seperti KB suntik atau pil, maka akan berpengaruh ke siklus menstruasi. Sedangkan jika menggunakan alat kontrasepsi yang non hormonal seperti IUD tidak berpengaruh terhadap siklus menstruasi.
Nah, setelah berkonsultasi dengan Dokter Maya di aplikasi Halodoc jadi tenang deh, tidak galau lagi karena siklus menstruasi yang tidak normal setelah persalinan. Jika ingin mendapatkan informasi lebih lanjut terkait kesehatan bisa langsung meluncur ke aplikasi Halodoc di telepon genggam anda.
Salam,