Lokasi Kebun Binatang Bandung terletak di daerah Taman Sari. Patokannya nggak jauh dari kampus ITB. Harga tiket masuk 20 ribu rupiah per orang. Anak di bawah usia 3 tahun masih gratis. Lumayan lah ya. Waktu itu jadi cuma bayar tiket saya dan suami 😀
Dulu sih sebelum Ziva lahir setiap kali ke Bandung sebenarnya nggak kepikiran juga jalan-jalan ke Kebun Binatang Bandung. Nah sejak ada Ziva, apalagi sekarang sudah masuk usia toddler, sudah mengerti kalau di buku dikasih tahu nama-nama hewan. Kasihan kan kalau cuma lihat hewan di buku atau TV 🙂 Mumpung pas libur Tahun Baru Imlek yang lalu kami ke Bandung, pas hari Seninnya disempet-sempetin mampir ke Kebun Binatang Bandung sebelum pulang ke Cikarang.
Koleksi hewannya lumayan banyak. Sepanjang penglihatan saya, koleksi hewan yang ada antara lain gajah, harimau, tapir, zebra, beruang madu, ular kobra, rakun, biawak, unta, rusa, babi hutan, babi rusa, kambing, kuda poni, keluarga burung seperti merak, gelatik, kasuari, elang, bangau, flamingo, kakaktua, keluarga primata seperti surili, gorila, orang utan, monyet, lutung, siamang, dan kera jawa. Memang sih saya melewatkan wahana yang ada dipinggir sungai karena harus turun sementara kaki sudah pada pegal 😀 Dari atas sih keliatan ada fasilitas seperti mainan bebek-bebekan dan perahu. Kalau hewannya saya nggak tahu juga ada hewan apa aja di bawah.
Fasilitas kandang untuk hewan-hewannya juga memprihatinkan. Contohnya kandang gajah tunggangan. Atapnya sudah rusak, hampir mau roboh. Ada beberapa burung dengan jenis berbeda tapi disatukan dalan satu kandang. Beberapa kandang yang terbuat dari besi ada yang berkarat. Fasilitas permainan flying fox tampak rusak dan nggak terawat.
Mirisnya adalah sikap pengunjung yang sembarangan saja memberi makan hewan-hewan di sana dengan cara dilempar. Setiap berhenti di satu kandang hewan ada saja pengunjung yang melempar makanan seperti kacang kulit, biskuit bahkan ciki. Padahal di beberapa titik terlihat papan pengumuman bahwa dilarang memberi makan ke hewan-hewan yang ada. Di satu sisi kurang kesadaran pengunjung, di sisi lain petugas pengawas kebun binatang saya perhatikan kurang banyak kali ya yang wira-wiri untuk memperingatkan pengunjung.
Sampah! Sungguh memprihatinkan. Di pojokan, di kandang hewan, di selokan, dimana-mana sampah >.< Fasilitas tempat sampah sangat kurang ditambah lagi kelakuan pengunjung yang bukannya membawa pulang sampah bekas kemasan makanan dan minuman, malah dibuang sembarangan begitu saja.
Tapi dibalik kekurangan-kekurangan yang perlu dibenahi, keberadaan Kebun Binatang Bandung menjadi salah satu alternatif tempat liburan sekaligus edukasi pengenalan jenis hewan bagi keluarga yang memiliki anak. Udara di Kebun Binatang Bandung juga masih terasa segar karena dikelilingi pepohonan besar yang rindang.
Note: Sebaiknya datang pagi (Kebun Binatang Bandung buka jam 07.30) supaya kebagian parkir kalau kita membawa mobil. Di dalam terdapat warung-warung yang menjual makanan dan minuman, tapi nggak dilarang juga sih membawa bekal dari luar. Kalau capek berkeliling bisa menyewa tikar untuk duduk-duduk lesehan, tapi saya nggak tahu berapa harga sewanya karena nggak nyobain 😀 Biasakan membawa kembali pulang sampah bekas makanan atau minuman kalau kita nggak menemukan fasilitas sampah di tempat wisata.
Selamat liburan 🙂
Salam,