Trimester Ketiga | Part 3

Week 37-week 39


Alhamdulillah….perjuangan saya dan dede bayi sampai juga di usia kandungan 37 minggu. Kenapa? Karena menurut informasi yang saya peroleh, jika bayi dilahirkan di bawah usia kandungan 37 minggu termasuk kategori bayi prematur sehingga setelah dilahirkan harus ada penanganan khusus. Selain usia kandungan, batasan berat minimal bayi juga menjadi parameter untu penentuan apakah bayi tergolong prematur atau nggak. Setahu saya berat bayi baru lahir dinilai memiliki berat badan normal bila jumlahnya sekitar 2,5-4 kg. Selain itu, kehamilan saya termasuk kategori rawan karena plasenta menutup sebagian jalan lahir (placenta previa marginalis), sewaktu-waktu bisa terjadi pendarahan, walaupun sejak di awal kehamilan sampai saat ini saya nggak pernah mengalami flek atau pendarahan.

Per tanggal 1 April, saya sudah mengambil cuti bersalin, karena HPL jatuh di tanggal 19 April. Tapi menurut dokter sih persalinanya bisa terjaid lebih cepat atau lebih lambat dari HPL. Di usia kandungan 37 minggu 4 hari saya kontrol lagi ke dokter Anita. Perkiraan berat dede bayi sudah mencapai 3,1 kg. Tapi, posisi plasenta dan kepala janin masih belum berubah. Dokter Anita mengatakan peluang saya untuk melahirkan secara normal kecil sehingga harus menyiapkan mental untuk operasi caesar 🙁

USG-01.04.14

Hari Sabtu tanggal 5 April, saya kontrol lagi ke dokter Anita di usia kandungan 38 minggu 1 hari. Perkiraan berat dede bayi sudah 3,310 kg. Posisi plasenta dan kepala janin masih belum berubah. Oleh karena itu, diputuskan untuk dilakukan operasi caesar dalam proses persalinan saya nanti. Saya dan Kk mengajukan tanggal 11 April di hari Jumat. Dokter Anita menyetujuinya dengan syarat belum terjadi mules atau kontraksi, tidak terjadi ketuban pecah dini (KPD) dan tidak terjadi pendarahan. Apabila dalam kurun waktu menunggu sampai tanggal 11 April terjadi pendarahan dan KPD, operasi caesar harus dilakukan saat itu juga.

USG-05.04.14

Hari itu juga, saya melakukan pengecekan darah di laboratorium dengan parameter kadar haemoglobin, eritrorit, leukosit, golongan darah dan HbsAg. Apabila kadar Hb dalam darah saya di bawah normal, maka rumah sakit akan menyediakan stok donor darah untuk mengantisipasi jika pada saat operasi terjadi pendarahan. Alhamdulillah, hasil pengecekan darah saya dinilai normal oleh dokter Anita.

Selain melakukan cek laboratorium, hari itu juga saya dan Kk mengurus keperluan administrasi untuk persiapan rawat inap dan operasi caesar. Saya dan Kk juga berkonsultasi dengan dokter spesialis anestesi yang nanti akan melakukan anestesi kepada saya sebelum pelaksanaan operasi caesar.

Perasaan sedih, galau dan bersalah sempat melanda saya karena nggak bisa melahirkan dede bayi secara normal. Saya menyesal karena terlambat mengetahui bahwa ada yang nggak beres dengan kondisi plasenta saya. Saya juga merasa bersalah karena kurang gigih berusaha melakukan treatment yang menurut informasi bisa mengubah posisi plasenta. Tadinya saya membayangkan bisa membawa dede bayi ke dunia ini secara gentle birth melalui persalinan normal, minim trauma, bisa langsung IMD dan melakukan penundaan potong tali pusar (DCC). Tapi mau bagaimana lagi, pada akhirnya keputusan operasi caesar sudah diambil. Menurut konselor laktasi yang saya temui di RS Hermina Arcamanik, nggak ada yang perlu disesali, mungkin memang sudah jalannya, yang sudah-sudah dijadikan pelajaran saja untuk di kemudian hari.

Alhamdulillah, di saat-saat galau seperti sekarang, Kk selalu memberi dukungan untuk menguatkan dan menenangkan saya. Kk menyuruh saya untuk selalu berpikir positif. Walaupun saya sudah belajar mengenai gentle birth, hypnobirthing, yoga prenatal dan senam hamil, semuanya nggak sia-sia kok. Mudah-mudahan bisa bermanfaat walaupun saya akan menjalani proses persalinan secara operasi caesar.

Saya hanya bisa berharap, ini adalah keputusan terbaik yang diambil demi keselamatan saya dan dede bayi. Semoga saja walaupun persalinan dilakukan secara caesar, nggak menjadikan trauma terhadap saya dan dede bayi, proses persalinan berjalan mudah dan lancar, kami berdua sehat, selamat, dan aman.

Mohon doanya.

Salam,

signature citandy

 

Trimester Ketiga | Part 3

Leave a Reply

Scroll to top
%d bloggers like this: