Zivara 1 Bulan

Ziva-1 bulan

Tanggal 11 Mei yang lalu tepat 1 bulan umur Ziva. Terus gimana rasanya jadi ibu baru? Bahagia plus capek! Bahagia karena Allah SWT memberi saya dan Kk amanah seorang anak perempuan tanpa harus menunggu lama. Capek karena ini merupakan pengalaman baru dan pertama punya anak.


Malam pertama Ziva di rumah, hampir tiap jam Ziva bangun karena pengen nyusu, pipis, ataupun pup. Hari-hari berikutnya kerjaan saya nggak jauh-jauh dari nyuci pakaian Ziva, nyusuin, ganti popok, menggendong, sampai Ziva tidur, nyusu lagi, ganti popok lagi, gendong lagi 😀 Saking capeknya menggendong Ziva, saya sampai menyewa baby swing dengan harapan Ziva mau tidur di alat itu. Eh, hanya bertahan sehari, sisanya Ziva nggak betah tidur di baby swing. Untung masih nyewa, belum beli. Fiuh…

Awal-awal Ziva memakai popok kain seharian. Tapi hal itu hanya bertahan 2 minggu saja. Saya capek banget setiap hari harus mencuci popok kainnya apalagi yang bekas pup, nggak cukup hanya dikucek tapi harus disikat 😀 Setelah itu Ziva hanya memakai popok kain dari setelah mandi pagi sampai sore. Sore hari setelah mandi, Ziva saya pakaikan popok sekali pakai (pospak). Tapi lagi-lagi hal tersebut nggak bertahan lama. Sekarang Ziva sudah full memakai pospak.

Rentang waktu 1 bulan ini, Ziva sudah 3 kali ke dokter Nancy, dsa (dokter spesialis anak)-nya Ziva sejak lahir plus 1 kali ke dokter spesialis mata di RS Hermina Arcamanik. Tanggal 17 April 2014, Ziva kontrol pertama pasca keluar dari rumah sakit. Berat badannya 3000 gram, panjang badannya 52 cm. Saat itu wajah dan dada Ziva masih terlihat kuning, tapi hasil pengecekan bilirubin, kadarnya sudah normal.

Tanggal 3 Mei 2014, saya dan Kk membawa Ziva ke dokter Nancy, karena saat itu Ziva sedang rewel-rewelnya. Frekuensi menangisnya sering banget. Maunya digedong terus. Ketika digendongan sudah tidur eh begitu digeletakin di tempat tidur langsung bangun kemudian menangis kencang sampai wajahnya memerah dan bibirnya bergetar-getar. Saya sampai takut sendiri melihatnya. Kalau mau pup seperti sedang mengedan keras, mulutnya monyong-monyong, kedua kakinya selalu diangkat. Saya khawatir Ziva terkena kolik. Tapi menurut dokter Nancy, Ziva bukan terkena kolik. Ziva sedang masa-masanya pengen dipeluk karena masih beradaptasi dengan lingkungan barunya yang berbeda dengan kondisi pada saat masih di rahim. Berat badan Ziva saat itu sudah 3700 gram dan panjang badannya 53 cm. Waktu itu mumpung ke Hermina, jadiya Ziva sekalian digundul kepala dan ditindik telinganya.

Tanggal 11 Mei 2014, Ziva balik lagi ke dokter Nancy untuk imunisasi Hepatitis B kedua. Berat badan Ziva naik menjadi 3988 gram dan panjang badannya 55 cm.

Tanggal 14 Mei 2014, saya dan Kk membawa Ziva periksa ke dokter spesialis mata untuk periksa mata Ziva karena belekan, tes refleks mata sekaligus memastikan kondisi mata Ziva karena sejak awal Ziva lahir kami merasa mata Ziva agak juling. Alhamdulillah menurut hasil pemeriksaan, kondisi mata Ziva normal dan nggak juling.

Di bulan pertama kehadiran Ziva, sepertinya saya terkena baby blues syndrome. Beberapa kali saya suka menangis karena merasa bersalah nggak bisa merawat Ziva dengan baik. Saya juga merasa tertekan dan emosional di saat Ziva terus menerus menangis tanpa henti dan saya nggak bisa membuat tangisannya reda. Di saat tertekan dan emosional itu, saya suka kelepasan ngomel-ngomel ke Ziva. Kalau sudah begitu, biasanya saya menyerahkan Ziva ke Kk atau ke ibu saya untuk gantian menggendong agar saya bisa istirahat dan meredakan emosi.

Saat-saat menyusui di bulan pertama pun tantangannya cukup menguras emosi. Hari pertama sampai di rumah dari rumah sakit, malam-malam payudara kanan saya bengkak dan keras kayak batu karena Ziva hanya menyusu di payudara kiri. Hari-hari berikutnya, puting payudara saya sempat lecet bahkan berdarah karena posisi pelekatan Ziva masih belum benar karena baik saya maupun Ziva masih beradaptasi dengan proses menyusui ini. ASI saya yang mengucur terlalu deras pun bermasalah bagi Ziva. Saat menyusu, jika ASI saya terlalu deras, Ziva suka tersedak kemudian menangis dan nggak mau nyusu lagi.

Lalu, di umur 1 bulan Ziva sudah bisa apa saja? Namanya bayi baru lahir ya cuma bisa nangis, tidur, nyusu, pipis dan pup 😀 Selain itu Ziva sudah bisa menggenggam kalau disodorin jari tangan dan memandangi saya kalau sedang menyusu (saya suka banget adegan tatap-tatapan dengan Ziva kalau sedang menyusu, romantis).

Ziva sayang, ayah dan ibu berharap kamu selalu sehat ya Nak, tumbuh jadi anak yang baik dan sholehah. Aamiin.

Selamat ulang bulan ke-1 kesayangan ibu 🙂

Ziva-0 bulan

Salam,

signature citandy

 

 

 

 

Zivara 1 Bulan

4 thoughts on “Zivara 1 Bulan

  1. hi mba, salam kenal yaa..
    aku lagi cari soal biaya persalinan siloam, eh pas nemu di punya mbak..makasih yaa..
    mba tinggal dimana di cikarangnya? aku di lippo..
    kayanya kita banyak sama yaa, antara cikarang dan bandung kehidupannya 🙂

    1. Halo Sonia, salam kenal juga…Aku tinggal di Cikarang Baru. Rencana lahiran di Cikarang ya? Kalo aku sudah lahiran di Bandung supaya dekat dengan orang tua.

Leave a Reply to CitaCancel reply

Scroll to top
%d bloggers like this: