Ziva Jalan-Jalan ke Dusun Bambu

Tanggal 12 Juni yang lalu ibu saya berulang tahun. Mumpung masih di Bandung dan saya juga penasaran dengan tempat wisata baru yang lagi ngehits di Bandung, maka kami pun mengunjungi Dusun Bambu Family Leisure Park. Lokasinya berada di Jalan Kertawangi (Kompleks Komando), Cisarua, Bandung Barat. Ini pertama kalinya Ziva dibawa jalan-jalan ke tempat wisata alam terbuka. Persiapannya sih nggak repot. Barang-barang keperluan Ziva yang saya bawa nggak terlalu banyak, hanya 5 pcs pospak, baju dan celana cadangan, bedak, minyak telon, kapas basah, tisu basah dan lap handuk. Oiya, nggak ketinggalan apron menyusui buat saya, supaya saya tetap bisa menyusui Ziva kemanapun Ziva diajak pergi 😀


IMG-20140613-WA0024

Rute menuju Dusun Bambu bisa dari Jalan Raya Lembang kemudian masuk ke Jalan Sersan Bajuri atau Jalan Kolonel Masturi. Kalau kita melalui Jalan Kolonel Masturi, setelah Universitas Advent kita masih lurus saja mengikuti jalan sampai ketemu pertigaan, kita belok ke arah kanan (ada gapura bertuliskan Komando). Nggak jauh dari gapura tersebut kita akan melihat gerbang masuk ke kawasan Dusun Bambu. Tiket masuknya 10rb per orang, untuk mobil dikenai 10rb per mobil sedangkan motor 5rb per motor. Untuk menuju lokasi utamanya, disediakan mobil khusus untuk mengangkut pengunjung. Jadi bagi yang membawa kendaraan pribadi sudah disediakan tempat parkir.

Di Dusun Bambu terdapat tiga lokasi untuk makan yaitu Cafe Burangrang, Pasar Khatulistiwa dan Lutung Kasarung. Awalnya kami kira bisa makan di area Lutung Kasarung, sebuah tempat makan yang terletak menggantung di antara pohon-pohon yang menjulang yang bagian luarnya dilapisi anyaman ranting-ranting seperti sangkar burung. Sayangnya setelah saya dan Kk mengecek satu per satu, semua ruangannya terkunci. Jadi kami hanya foto-foto saja di jembatan yang dibuat untuk menuju area Lutung Kasarung ini.

20140612_123548

20140612_123624

Pasar Khatulistiwa menjadi tujuan berikutnya untuk tempat makan siang kami. Lagi-lagi kami harus menahan perut yang dari tadi sudah kruyuk-kruyuk kelaparan. Mungkin karena hari itu hari Kamis, jadi nggak banyak stall makanan yang buka. Yang terlihat buka hanya ada tahu gejrot dan pempek. Selebihnya, di bagian dalam ruangan terdapat jejeran rak yang berisi berbagai macam minuman dalam kemasan. Padahal di papan tulis menu saya melihat ada banyak menu yang tersedia di Pasar Khatulistiwa seperti nasi timbel, nasi begana, nasi soto, dan lain-lain. Akhirnya kami memutuskan untuk makan siang di Cafe Burangrang. Menu yang terdapat di tempat makan ini belum banyak. Hanya ada 8 menu masakan Indonesia favorit, 3 menu spesial Dusun Bambu, 5 menu masakan barat, dan 2 menu pasta. Saya dan ibu saya memesan ayam bakar bambu betutu, ayah dan om saya memesan nasi timbel dan Kk memesan ayam bakar bumbu rujak. Selain itu kami juga memesan gorengan combo (berisi satu mendoan tempe, satu tahu isi, satu bakwan dan satu lumpia) dan minuman. Total kerusakan dompet untuk makan siang hari itu sebesar 484rb rupiah hahahaha….Mahal cyiiiin…Sampe-sampe saya berpikiran kalau kapan-kapan ke sini lagi, bawa bekal makanan sendiri aja kali ya, makannya di mobil di tempat parkir baru deh menjelajah tempat wisata ini 😀 *emak-emak irit.

Walaupun harga makanannya lumayan menguras dompet, kami masih terhibur dengan pemandangan cantik yang bisa dilihat dari area cafe. Kita bisa melihat danau yang di pinggirnya terdapat beberapa bangunan yang disebut Saung Purbasari. Katanya sih pemandangan matahari terbenam dari sini OK banget. Untuk melihat danau dari dekat kita bisa turun ke tempat semacam dermaga yang terbuat dari kayu. Spot-nyacukup bagus untuk foto-foto.

IMG-20140613-WA0016IMG-20140613-WA0014

IMG-20140613-WA0013IMG-20140613-WA0012IMG-20140613-WA0007IMG-20140613-WA0005IMG-20140613-WA000420140612_144154

20140612_144116Selain pilihan tempat makan, di Dusun Bambu juga terdapat penginapan berbentuk vila yang bernama Kampung Layung, camping ground Eagle Camp, area bermain anak Balad Lodaya dan fasilitas lainnya.

Selama berada di tempat yang sejuk ini, ZIva malah kebanyakan tidur digendongan karena kami nggak bawa stroller, jadi saya, ibu saya dan Kk bergantian menggendong Ziva. Kadang-kadang aja Ziva bangun pas mau mimik ASI.

Buat yang bosan dengan tempat wisata di Bandung yang itu-itu saja, Dusun Bambu Family Leisure Park ini bisa menjadi alternatif. Oiya, sebelum pulang kita bisa menukar tiket masuk dengan bibit pohon tapi hanya berlaku di hari Sabtu dan Minggu.

Salam,

signature citandy

Ziva Jalan-Jalan ke Dusun Bambu

Leave a Reply

Scroll to top
%d bloggers like this: