Yuk, Kita Mendaki Gunung Anak Krakatau

Mendaki Gunung Anak Krakatau

Walaupun saya nggak bisa berenang, sebenarnya boleh dibilang saya ini anak pantai *halah gayanya* Maksudnya saya lebih suka traveling ke pulau, pantai, menyeberang lautan, snorkeling, pokoknya yang berbau-bau laut. Kalau harus mendaki gunung yang tingginya bisa mencapai ribuan meter sambil memanggul keril, saya nyerah. Meski begitu, saya sudah pernah mendaki Gunung Bromo, Gunung Ijen, dan Gunung Anak Krakatau yang memang level ketinggiannya jauh di bawah gunung-gunung yang populer untuk pendakian seperti Gunung Semeru, Gunung Rinjani, Gunung Slamet, dan lain-lain.


Terhitung sudah dua kali saya menapaki puncak Gunung Anak Krakatau, tahun 2010 dan 2011. Katanya nggak suka mendaki gunung, tapi kok sampai dua kali 😀 Kenapa saya mau? Sebenarnya sih mendaki ke Gunung Anak Krakataunya sih bonus aja, aslinya sih ya tripnya masih berbau-bau laut juga, karena waktu itu kami main di pantai, snorkeling, dan menginap di Pulau Sabesi. Makanya saya mau.

Ketinggian Gunung Anak Krakatau mencapai 230 meter dan setiap tahun ketinggiannya bertambah terus akibat material yang terus keluar dari perut gunung yang masih aktif tersebut. Buktinya waktu saya ke sana tahun 2010, ada suatu alat, saya kurang tahu persis fungsinya, asumsi saya sih alat untuk mengukur pergerakan keaktifan gunung *apa sih* Nah alat tersebut pada tahun 2010 masih ada dan waktu tahun 2011 saya ke sana lagi, alatnya sudah terkubur, sisa sedikit saja bagian atasnya.

Gunung Anak Kraktau terletak di Pulau Anak Krakatau, Selat Sunda, karena berada di tengah-tengah, jadi semacam diakui oleh 2 provinsi yaitu Banten dan Lampung 😀 Menuju Gunung Anak Krakatau katanya bisa dijangkau dari Anyer dengan naik speed boat (saya belum pernah coba). Dua kali ke sana, saya selalu lewat Lampung, menginap dulu di Pulau Sabesi, besoknya baru naik ke Gunung Anak Krakatau. Perjalanan dari Pulau Sabesi ke Pulau Anak Krakatau menghabiskan waktu sekitar satu jam naik perahu.

Taman Nasional KrakatauTiba di Pulau Anak Krakatau, foto-foto dulu lah ya supaya eksis 😀 Sejarah vulkanologi Gunung Anak Krakatau bisa kita lihat di papan informasi yang disediakan.

Cagar Alam Krakatau

Sejarah Gunung Anak KrakatauSejarah Vulkanologi Gunung Anak KrakatauSetelah itu baru deh menghadapi tantangan yang sesungguhnya, Gunung Anak Krakatau setinggi 200an meter berdiri gagah di hadapan kami. Jalur pendakian yang berpasir cukup menyulitkan saya yang memang bukan pendaki. Tapi begitu tiba di puncak Gunung Anak Krakatau rasanya wow, luar biasa. Walaupun nafas tersengal-sengal tapi takjub aja gitu ternyata saya bisa mendaki gunung 😀

Gunung Anak KrakatauPulau Anak KrakatauPuncak Gunung Anak KrakatauGunung Anak Krakatau Selat SundaTraveling Gunung Anak KrakatauGunung Anak Krakatau LampungGunung Anak Krakatau BantenUntuk traveler amatiran kayak saya, kalau mau coba mendaki gunung, Gunung Anak Krakatau bisa sebagai tempat latihan hehehe…

Yuk, siapa mau mendaki Gunung Anak Krakatau 🙂

Salam,

signature citandy

Yuk, Kita Mendaki Gunung Anak Krakatau

Leave a Reply

Scroll to top
%d bloggers like this: